Lagi-lagi pagi tadi dia melewati subuh. Semula dia bangun lebih awal dari biasanya. Karena terlalu awal, dia memutuskan untuk tidur sebentar lagi. Tapi apa daya, bisikan setan lebih kencang, merayunya untuk tidur hingga siang, melewati subuh. Lagi-lagi tak menyapa duha. Sepertinya memang benar-benar lupa dan bahkan tak mengenal lagi.
Siang itu dia mengelilingi Yogyakarta dengan kekasihnya.
Ke belakang makam pahlawan, perpustakaan, dan tukang tambal ban. Ban motornya tertusuk paku kecil yang entah dari mana awal pertemuannya.
Dia menghabiskan malam degan misinya untuk mendapatkan sebuah kompor. Menjelang puasa dia akan aktif dengan kompor.
Dia menyelesaikan urusannya malam itu, selesai.
Malam itu seperti biasa, dia menulis, online, menulis, online. Untung onlinenya lancar, dia cukup senang.
Siang itu dia mengelilingi Yogyakarta dengan kekasihnya.
Ke belakang makam pahlawan, perpustakaan, dan tukang tambal ban. Ban motornya tertusuk paku kecil yang entah dari mana awal pertemuannya.
Dia menghabiskan malam degan misinya untuk mendapatkan sebuah kompor. Menjelang puasa dia akan aktif dengan kompor.
Dia menyelesaikan urusannya malam itu, selesai.
Malam itu seperti biasa, dia menulis, online, menulis, online. Untung onlinenya lancar, dia cukup senang.
"Aku masih berharap tentang esok pagi, tentang subuh, aku akan menemuinya," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar