Halo, apa kabar? Bagaimana kabarmu?Aku punya kabar
begini. Aku punya kabar begitu. Kabarmu adalah berita untukku. Kabarku adalah
berita untukmu. Seberapa penting kabarku untukmu? Seberapa penting kabarmu
untukku? Sangat penting kah? Atau biasa saja?
Baiklah. Aku punya kabar ini dan itu. Apa kamu tahu? Apa
ini? Apa itu? Rahasia, ini dan itu tidak penting untukmu. Tidak, ini dan itu
penting. Kenapa penting? Aku harus tahu ini dan itu. Kenapa harus tahu? Aku
harus tahu dengan apa yang aku tahu, aku harus tahu dengan apa yang tidak aku
tahu, aku harus tahu.
Kabar atau berita? sama saja.
Tanpa kabar, tanpa berita,
aku buta, aku tuli dan aku bisu. Aku buta karena aku tidak melihat yang terjadi
di depan maupun di belakang mataku. Aku tuli karena aku tidak mendengar yang
terjadi di deoan maupun di belakang telingaku. Aku bisu karena aku hanya diam, tanpa
kata, tanpa suara, tidak berbicara, tidak berbagi kabar, berita. Hambar. Hampa.
Tanpa kabar, tanpa berita. Semua menikmati kesendirian. Menikmati kebutaan,
ketulian dan kebisuan. Aku ingin tahu. Aku tahu kabar. Aku tahu berita. Kabar
membuatku tahu. Berita menjadikanku tahu.
Penting itu perlu. Aku perlu ini dan itu. Aku perlu kabar
ini dan itu. Aku perlu berita ini dan itu. Agar aku tahu. Karena aku ingin
tahu. Aku perlu tahu. Maka, beritahu aku dengan tahumu. Kemudian aku akan memberitahuku
padamu agar kamu tahu pula, dan kita saling tahu. Penting kurasa karena ku
perlu.
Aku perlu kabar. Aku perlu berita. Kabar itu perlu.
Berita itu perlu. Kabar itu penting. Berita itu penting. Bagiku. Bagimu. Bagi
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar