Allahu akbar
Allahu akbar
Allahu akbar
Laailaa ha illallahu
Allahu akbar
Allahu akbar
Wa lillahilhamd
Selamat menyambut
hari raya idul adha, kawan..
Malam ini takbiran
di mana? Dengan siapa? He…
Senang rasanya
jadi anak kosan yang ujung-ujungnya mudik kalau pas lebaran, meskipun gak ada
libur barang seminggu atau sehari, tapi setidaknya masih ada cara untuk mendapatkan
libur barang sehari saja dengan cara nego dosen, dan itu sangat berharga, maka
manfaatkan!
Berangkat pagi-pagi
dari kosan menuju stasiun lempuyangan, naik sepeda bersama mas Ain, anugerah
terindah dari Tuhan untukku, so sweet
to? Hwkwkwk…
Di tengah perjalanan,
kami bertemu simbah sedang menggendong cucunya, dia tersenyum lebar kali tinggi, raut mukanya seneng banget lihat
mas Ain yang sedang mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga kala memboncengku. Aku
menyadari kalau berat badanku jauh lebih berat dibandingkan mas Ain, tapi dia
ngotot pengen bonceng, ya apa mau dikata? Aku juga rela-rela aja kalau
diboncengin, xixixiiix…
“Mungkin dia tersenyum
karena teringat masa mudanya,” ungkap mas Ain, hihi…
Aku pun turut
bahagia, wahai simbah yang ada di sana saat itu,he…
Sesampai di
stasiun lempuyangan, begini dan begitu sreeeeeet… dan aku telah sampai di
Kediri. Di stasiun kediri aku dijemput Ilham, adikku. Tumben, biasanya kalau
gak dijemput abah, ya dijemput ibu. Hari itu ibu sedang diklat di Surabaya,
sedang abah sedang di kantor. Bagaimana bisa hari sabtu kok ngantor?
“Abah ada
urusan, Mbak,” jawab Ilham.
“Urusan apa
emange?” tanyaku.
“Jaga kambing,”
Subhanallah,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) lagi ngantor, kerjaannya jagain wedus, haha… buat
kalian yang pengen jadi PNS, apa pendapat kalian?*nah lho?
“Dari kemarin,
abah jadi penggembala kambing,” tegas Ilham
Ini sungguh so sweet… aku kagum dengan perjuangan abah.
Mengingatnya sedang menggembala kambing, aku yakin dalam beberapa waktu idul
adha ini abah akan berbau kambing, dan itu sudah jadi ciri khasnya.
Dengan motor
shog** biru terbitan tahun jaman dulu kala, spion yang cacat, rem yang selalu
berderit kencang saat diinjak, wow! aku melaju dengan Ilham mengarungi jalanan
kota Kediri, rindu sekali rasanyaaaa…
Tak segera
menuju rumah, aku mengajak Ilham untuk menikmati bakso-sudah ngidam dari
Yogyakarta. Kalau sampai di Kediri, aku hendak memuaskan diri untuk menikmati
bakso dan degan di pinggiran sawah, hmmm sedaaaap…
Kala aku
menawari Ilham untuk makan bakso, jawabannya adalah,”Ayo, tapi aku gak punya
uang.”
Pikirku, yaa
derita loe :D
Sesampai di
sana, kami makan, blum blim blam, selesai. Ilham menyodorkan uang 10rb padaku. Aku
menahan tawaku. Mungkin ini akibat dari masa laluku yang pelit setengah mati
jika harus mengeluarkan uang serupiah pun untuknya. Hingga sampai saat ini, ia
ragu jika aku mau menraktirnya makan. Satu pelajaran yang biSA diambil adalah,
inilah indahnya persaudaraan, saling berbagi, baik suka, maupun duka. Yah,
meskipun nanti kalau uangku mulai seret, korbannya adalah orangtuaku,haha…
Sesampai di
rumah, komentarku dari tahun ke tahun masih sama: Gak banyak berubah, masih
dengan lebatnya pohon mangga, dan tonjolan buah mangga berserakan di beberapa
tempat dalam rumah, seperti pasar buah mangga. Lantai pun berdebu, mau disapu
sampai seribu kali pun, tetap saja terasa kotor, entah kenapa. Sepertinya harus
dipel. Intinya tak banyak berubah, dan inilah yang terkadang membuatku rindu,
terlebih masjid maulana depan rumahku, suasananya selalu membuatku rindu. Di
mana suasana jamaah sholat begitu tentram, damai, dan aku selalu ingat jika
sedang berjamaah di masjid, aku ingat betul begitu seriusnya aku selalu
mengaduh dan meminta pada Tuhan bahwa aku ingin UANku lulus, meskipun akhirnya tryout kimiaku gak pernah lulus, dan
berakhir aku lulus dengan nilai kimia yang tinggi.
Seiring
kelulusanku, aku sertai doaku untuk bisa menjadi mahasiswa di Universitas
Indonesia, dan akhirnya tak diterima juga. Hingga aku ingin lolos SNMPTN
diterima di Universitas Negeri Surakarta (UNS) jurusan psikologi (betapa
indahnya aku yang dulu, ngebet banget pengen kuliah psikologi, saking
terobsesinya dengan orang gila). Dan tak lupa lolos USM STAN, karena ingin
dibanggakan kedua ortuku. Begitu semangatnya aku berkomat-kamit doa di masjid itu,
hingga rutin jamaah lho, haha… dan ini adalah hal yang sering membutku rindu.
Makan malam tlah
tiba, seperti biasa, tiada nasi atau pun lauk dalam suguhan meja makan (jelas
saja, punya meja makan saja tidak). Dan ini masih jadi kebiasaan dari dulu, di
mana tragedi kelaparan di malam hari akan membawa kami sekeluarga untuk kuliner
di luar rumah. Berangkatlah aku, Ilham, dan abah menuju warung makan penyetan depan
komplek perumahan Bumi Asri. Siapa sangka, motor merah bocor, haha…derita siapa
coba? Akhirnya, abah menuntunnya untuk ditambal, dan fenomena pengumbalan (antar
jemput orang yang berbeda-bolak-balik) pun terjadi. Sesampai di sana, makan,
minum, selesai. Pulangnya? Rencananya hendak ngumbal lagi, tapi setelah
kupikir-pikir kenapa gak boncengan tiga orang saja? Toh aku kan gak gendut-gendut
amat, si Ilham pun juga gak kalah seksi, hwkwk…
Lagi-lagi melaju
dengan si biru. Malam-malam, tanpa lampu yang bisa menyorot. Dengan modal
klakson, abah melajukan motor dengan pencet klakson terus-terusan…
“tin tin tin
tiiiin… tin tintiiin…,” begitulah kiranya nada klakson yang dibuatnya, untung saja
tak ada tambahan suara brat-bret-brot
atau sejenisnya.
“Abah ini apa
apaan sih? Emange karnaval? Atau takbir keliling?” protesku.
Tapi apa yang
terjadi, abah mulai bertakbir sembari membuat nada pengiring lewat klakson.
Aku dan ilham
hanya bias beristigfar… -.-
Sesampai di
rumah lagi, si kecil anak tetanggaku yang lucu dan imut-imut mulai muncul
dihadapanku. Dengan gemas, aku langsung bermain dengannya. Kejar-kejaran kesana
kemari, dia berlari. Dengan gaya mirip burung yang sedang belok, wiiiiiiiing… ia
masuk dalam got yang banyak rerumputan di atasnya, aku terkejut, tapi aku
sembunyikan kejutan itu, menghindari agar ia tak kaget atau menangis. Dia diam,
dan aku segera mengangkatnya dari got, ia tersenyum senang. Dasar bocah! Haha…
Tapi kok dia gak
basah ya? Rumput tebal itu melindunginya dari air got, dasar Nopan!!-.-aaa…
Selamat malam,
selamat hari raya idul adha, kawan… J
Bumi Asri, 051111, 23:12
Jadi pengen main kediri de. Cek go
BalasHapusyoo ayoo.. ojo ndek jogja ae, hihihi... >.<
BalasHapus