Assalamu'alaikum, salam sejahtera bagi kita semua...

SELAMAT DATAAAANG ...
Selamat menikmati blog sederhanaku ..

-Luph U All-

Kamis, 19 Maret 2015

Hamil? #1

Alhamdulillah Tuhan mencabut masa lajangku pada tanggal 2 Januari 2015. Aku dipinang oleh lelaki Jepara yang sudah sering aku ceritakan juga dalam blog ini. Pengen cerita banyak tentang pernikahanku, tapi ada hal yang jauh lebih menyita fokusku untuk diceritakan: kehamilan pertamaku.
Dimulai saat aku sudah telat mens seminggu. Itu pertama kalinya aku menggunakan testpack (Senin, 3 Februari 2015). Pertama kali pakai, aku amati terus testpack itu dan berharap muncul dua garis. Muncul 2 garis, satu tebal, satunya tipis. Aku berbicara pada testpack itu untuk menebalkan garis satunya biar aku positif hamil. Tapi, tetap saja tipis seperti itu. Aku coba cek di bungkus testpack tersebut. Ada pernyataan bahwa dua garis menunjukkan positif hamil sekalipun garis satunya tipis. Aku senang bukan kepalang. Aku langsung searching google tentang dua garis tebal dan tipis. Banyak yang bilang, itu positif. Bisa tipis karena dimungkinkan usia kandungan masih sangat muda.
Masih kurang marem, 2 hari kemudian aku testpack lagi (Rabu, 5 Februari 2015). Hasilnya, masih sama seperti sebelumnya, muncul 2 garis tebal dan tipis.
Aku putuskan untuk ke bidan (Kamis, 6 Februari 2015). Di tempat periksa, aku cek urin lagi untuk memastikan kehamilanku. Saat bidan memeriksaku, perawat datang ke bidan menunjukkan hasil testpack tidak muncul 2 garis. Bidan pun mengakhiri pemeriksaannya dan menyarankanku minggu depan kembali untuk cek USG.
"Tau gitu tadi sebelum periksa dicek dulu positif atau tidak ya, Mbak," ungkap perawat.
Itu pernyataan yang JLEB. Seolah menunjukkan bahwa aku kepedean sudah hamil. Aku bilang pada perawat itu kalau aku sudah testpack 2x hasilnya muncul 2 garis, satunya tebal, satunya tipis. Perawat itu pun mengecek kembali hasil testpack. Dan benar, muncul 2 garis yang sama seperti hasil tes sebelum-sebelumnya, satunya tebal, satunya tipis. Aku hanya kecewa kenapa perawat menunjukkan hasil testpack pada bidan terburu-buru gitu. Ya, sudahlah. Periksa di bidan tidak menguatkan kebenaran kehamilanku. Aku pulang dengan kantung plastik berisi obat antimual. "Maaf, tapi saya tidak merasa mual," ucapku. Tapi, tidak dipedulikan. Ya, sudahlah. Aku pulang.
Keraguan tentang kehamilanku mulai menguat, terlebih saat kawanku yang kuliah di kebidanan juga menyatakan bahwa testpack dengan 2 garis tebal dan tipis belum tentu hamil. Tapi, kata kebanyakan orang awam dan berpengalaman hamil menyatakan itu hamil. Suamiku masih yakin kalau aku hamil. Aku masih ragu karena aku tidak merasa mual layaknya ibu hamil muda.
Aku lewati hari demi hari. Aku tak kunjung mens. Itu membuatku ingin testpack lagi. Kamis, 5 Maret 2015 aku putuskan untuk testpack. Aku beli testpack yang paling murah. Hasilnya, muncul 2 garis tebal. Yeaaaaaach, aku mulai optimis bahwa aku hamil.
"Siapa yang mengamiliku?" tanyaku.
"Saya, dong!" jawab suamiku dengan bangga karena berhasil menghamiliku.
Masih penasaran kenapa aku tidak mual-mual layaknya ibu hamil muda. Tapi, aku mulai tenang karena ada juga jenis ibu hamil yang tidak mual muntah. "Itu namanya ngebo," kata Mbak Nori. Aku bersyukur sekali bisa jadi ibu hamil ngebo itu.
Tapi ternyata, selang pembicaraan ibu hamil ngebo, esoknya badanku meriang, panas dingin, dilanjutkan mual muntah. Ooooh.. masa iya gak jadi ngebo?
Aku yakinkan kalau ini pasti karena masuk angin. Tapi, seiring bergantinya hari, meriangku mulai hilang, mual muntah masih saja. Tak tahan pula dengan aroma ini itu yang bagiku baunya aneh. Dan... oh beginikah rasanya hamil? Seluruh badan tak enak. Emosi mudah berubah-ubah.
"Awas, ya, Nak. Kalau besok kamu sudah keluar, mama cubit pipimu," begitulah candaku sembari mengelus perut dan menahan rasa tak enak di seluruh badanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar