Assalamu'alaikum, salam sejahtera bagi kita semua...

SELAMAT DATAAAANG ...
Selamat menikmati blog sederhanaku ..

-Luph U All-

Selasa, 25 Maret 2014

"Bukan hanya mempersingkat waktu, melainkan juga mendapatkan esensinya, " ucapnya.

Kipas itu pun berputar, perlahan berhenti. Dia memutar baling-baling kipas dengan tangannya. Kipas kembali berputar. Kipas itu bunyi. Bunyinya mengusik telinga seolah-olah kipas itu ingin mati. Dia hanya berharap bahwa kipas itu akan terus berputar di kala dibutuhkan.
Dia pun kembali menulis. Dia sudah menemukan kembali bagaimana dia bisa produktif untuk menulis dan bagaimana dia bisa bercerita mengalir apa adanya. Itu dia dapatkan karena dia mencoba membuka masa lalu.

Hari itu dia melewati hari-harinya di kamar. Dari pagi, siang, sore, malam, sampai pagi lagi. Kini ia punya kamar tak lagi sekedar hanya untuk numpang tidur, mandi, atau istirahat, tapi kamar itu kini sudah jadi tempat paling sering dia singgahi. Bahkan, dia kerja dalam kamarnya. Kerja apalagi kalau bukan menulis.

Bila ditanya kapan deadline tulisannya, dia bilang, "Setiap hari adalah deadline."

Bukan perkara dia banyak kerjaan sehingga akhirnya setiap hari adalah deadline. Karena dia sudah melewati batas waktu, maka hari-hari berikutnya adalah deadline.

Dia sudah terbiasa untuk melanggar deadline. Dia sudah sering stres karena deadline. Dia nyaris putus asa karena deadline. Tapi, ia tak pernah kapok untuk berurusan dengan deadline karena lewat deadline, dia bisa menghidupi kehidupannya.

Kurang satu judul dan beberapa tulisan yang butuh disunting. Dia ingin sekali segera menyelesaikan tanggungannya. Dia ingin dengan tenang melangkah untuk mengerjakan tugas akhirnya. Dia sudah di bawah tekanan karena beberapa kawannya sudah akan menggelar pesta kelulusan. Kawan-kawannya sudah menulis 1 skripsi, dia masih berkutat dengan 1 buku, 2 buku, 3 buku, 4 buku bahkan. Entahlah, sebenarnya dia tekanan batin juga. Itu adalah pilihannya dan dia tetap melalui itu semua dengan senang ahti, meski sebenarnya terkadang dia cukup merintih.

Kekasihnya sudah menanti kelulusannya, katanya sih mau dinikahi. Ibunya pun juga menantikan kelulusannya, katanya ibunya takut kalau dia menikah tapi belum lulus.

Dia masih saja menjalani semua dengan biasa saja. Dia yakin bisa menyelesaikan semuanya.

"Bukan hanya mempersingkat waktu, melainkan juga mendapatkan esensinya, " ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar