Assalamu'alaikum, salam sejahtera bagi kita semua...

SELAMAT DATAAAANG ...
Selamat menikmati blog sederhanaku ..

-Luph U All-

Jumat, 14 September 2012

Ya, Begini Ini yang Menyenangkan

Bangun pagi, sholat subuh, membersihkan singgasana adalah hal paling membahagiakan dalam mengawali hari. Ngepel, lipet-lipet baju, menata kamar, nyapu, cuci baju, dan menulis. Menyenangkan. Ada yang kurang dink, MASAK. Hehe..

Kalau lagi sregep kayak gini, aku selalu mengharap dapat satu pesan dari ibuku, sekedar bertanya "sedang apa, Vit?" begitu biasanya. Biar bisa pamer dan menunjukkan kalau aku sudah banyak perubahan. Haha.. tujuan utamanya biar direstui nikah muda, hwkwk :p

Tapi, sayangnya ibu selalu mengirim pesan atau meneleponku di saat aku sedang tak sregep-sregepnya, kadang pas lagi tidur lah, pas bangun kesiangan lah, dan lain-lain. Dan aku heran kenapa bertanyanya di saat tak tepat waktu. Ibu bilang dia merasakan dengan apa yang dilakukakan anaknya. Ibu bilang itu ikatan batin. Hmm.. luar biasa.

Pagi ini usai menjemur pakaian, aku harus menghujani pipi dengan air mata. Bukan karena terluka, tapi karena bahagia. Satu pesan yang aku nantikan telah datang..

Bundaq: "Msh apa vit? Udh makan blm?"

Kok tanya sudah makan atau belum ya? Aku merasa sepertinya ibu sedang berada di tempat makan. Biasanya saat banyak makanan atau sedang pesta makanan, ibu selalu memikirkan apakan anaknya sudah makan atau belum.
 
Aku: "Bis njemur pkaian bu. Blm makan. Ada apa ini? Ada apa ini kok tanya udh makan apa blm? :D"

Bundaq: "Ibu sls masak asem dan lauk pindang sambel pedes, tdi minta abah 10rb terus masak, makanya ibu ingat vita.

Yang ini. Ini yang membuatku menereskan air mata. Haha lebay.. tapi sungguh ini luar biasa. Abah memang pernah mengeluhkan tentang ibu yang tak pernah masak lagi, membuatkan teh hangat, kopi, atau apalah itu. Sedang aku tahu ibu memang wanita karir yang super sibuk sekali. Aku sudah memintanya untuk menjaga keharmonisan keluarga dengan sebuah masakannya, namun ibu mengeluhkan tentang uang belanja yang tak pernah cair dari tangan abah. Ya, inilah masalah suami istri pada umumnya ku pikir.

Tapi, aku rasa konflik ini harus ada yang mengawali untuk bertindak lebih dulu. Suami memberi uang belanja lebih dulu, baru istri masak. Atau, istri masak lebih dulu, agar suami luluh hatinya untuk berkenan memberi uang belanja.

Ternyata ada penyelesaian lain. Istri minta uang belanja pada suami. Haha.. Ya, keterbukaan memang perlu dalam hubungan rumah tangga kupikir, terutama masalah keuangan. Istri sekalipun sibuk, ya, mesti memberikan perhatian untuk suaminya. Sekedar teh hangat kupikir itu adalah satu bentuk perhatian. Suami, mestinya juga paham dengan tanggung jawabnya untuk menafkahi keluarganya. Deng dong..

Ups dari mana tadi? ngelantur ke mana-mana.

Oya, aku balas pesan ibuku.

Aku: "Hehe.. Ora tombok to bu? Sik enek susuk'e kui. Sitik2 10rb, sui2 100rb bu. He.. Taklukan abah bu. Huhu.. Aku yo pgen masak

(Hehe.. tidak nambah uang kan bu? masih ada uang kembaliannya tuh. Sedikit2 10rb, lama2 100rb. He.. Taklukan abah bu. Huhu.. Aku juga ingin masak-red)

Bundaq: "Yaa ibu jg hrs pinter2 golek bati atau untung, kl seorg ibu tdk bisa cari untung berarti blm sukses jdi ibu rmh tangga.

Jiwa-jiwa karirnya mulai muncul, begitulah ibu. Motivasinya tinggi sekali untuk mengais rizki, impiannya menyekolahkan anaknya. Begitu peduli sekali dengan pendidikan. Enggak peduli anak siapa, kalau urusan pendidikan, ibu mau mengusahakan yang terbaik. Jiwa-jiwa yang selalu berusaha dan pantang menyerah. Benar-benar wanita hebat yang pernah kutemui.

Sungguh, aku benar-benar bahagia mendengar kabar dari ibuku. Aku yakin bila kabar ini diketahui adikku pun, ia juga bahagia. Ibuku pun begitu bangga dan puas bisa memasak pagi ini sepertinya hingga ia menyempatkan untuk laporan kepadaku. Hehe.. Usai mendapat sms itu, aku langsung sms abah.

Aku: "Ciee yg sarapan masakan istri... Sayur asem, pindang, sambel :p"

Babe: "kasinen wayahe gulo kleru uuyah"

(rasanya asin, harusnya gula, keliru garam-red)

Haha.. enggak berubah. Masih saja mencari-cari kesalahan ibu. Gengsi membanggakan masakan istrinya. Atau, bisa juga malu-malu kucing digojlok seperti itu. Haha.. Tangisku terhenti dan aku tertawa. Bahagia sekali.

Aku langsung laporan pada ibu.

Aku: "Jare abah kasinen bu, waah..tondo2 njaluk mantu ki :p" 

(kata abah asin bu, waah.. tanda2 minta menantu ini :p-red)

Aku juga turut membalas pesan pada abah.

Aku: "Tondone njaluk mantu kui bah :p"

Haha.. komentar abah menjadi senjataku untuk memulai nyicil proposal nikah muda. Haha..

Abah belum membalas pesanku, sedang menikmati sarapan paginya sepertinya. Ibu membalas.

Bundaq: "Hari udh ada tgl udh ada th udh ada, yg blm ada mantunya ki piye."

Aku: "Urusan mantu tag q sing nentukan, ibu hr, tgl, dan tahunnya ya? Hehe"

Ngusilin ibu tentang pernikahan itu menjadi humor tersendiri bagiku. Ia begitu ingin anaknya benar-benar matang dalam urusan membina rumah tangga, kuliah dulu, berkarir dulu,  tapi akunya omongannya nikah mulu. Haha.. 

Iya, iya, kuliah kok kuliah.
Kuliah sambil nyari mantu untukmu, Bu. Hihihihi :p

Sekian aku berbagi. Semoga bermanfaat, salam!
Ibu dan abah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar