Menjadi mantan
kekasih, punya mantan kekasih, mantan kekasih dari sang kekasih, dan segala hal
yang berbau mantan kekasih, bikin galau, suntuk setengah mateeee, dan lain-lain
lah.
Sudah benar-benar
lupa, hilang feeling dengan sang
mantan, kini fokus menjalani dengan kekasih yang baru, namun sang kekasih masih
saja bergemelut dengan mantannya.
Foto-foto
dengan mantannya masih tersusun rapi, foto-foto terbaru mantannya masih
tersimpan di file komputer dengan
nama “honey”, tersimpan rapat di handphone, bertuliskan “she love me”, dan
segala tempat, serta dengan nama-nama yang so
sweet bin romantis lah.. sedang foto kita tidak ada dalam file komputernya, kalau pun ada
paling-paling juga sebutir (kalah cantik kali ya?haha… derita loe..).
Foto mantannya
di-edit sedemikian rupa dengan media coreldraw, jaket dari mantannya masih
dipakai ke mana-mana, dan semua hal ihwal yang berkaitan dengan mantannya masih
tersimpan rapi, waah.. sungguh rasanya jengkel setengah mati bukan? Hahaha…
Mendapat kabar
seperti itu, mungkin yang terbesit adalah:
“Putus aja,
boook.. kagak nahaaan, euy!”
Bahkan, mungkin
orang yang masih bertahan, dia dibilang BODOH. Hahaha… buatku, nggak juga.
Dengan modal positif thingking,
kupikir permasalahan ini seperti ini nggak menyakitkan juga kok, hanya butuh
proses. Butuh proses untuk kebal, hwkwkwk…
Oke… santai… calm down… all is well… tiap masalah pasti ada penyelesaiannya jika benar-benar
ingin menyelesaikan semuanya.
Nggak
selamanya hal buruk itu bakal buruk terus kok, tergantung cara kita mengolah
keadaan. Baiklah, kembali ke topik bahasan, apa yang harus dilakukan jika sang
kekasih masih bergemelut dengan mantan kekasihnya?
1. PERCAYA
“Aku percaya
padamu.”
Bagiku semua
butuh proses.
Bodoh ya?
Tidak bagiku!
Yah, itung-itung
latihan mengolah kesabaran lah.
Daripada harus
ngomel-ngomel,
”Hapus foto-foto
ini!”
“Lupakan
mantanmu, atau kita putus!”
“Aku pengen kamu
lupain dia!”
Kalau model
pemaksaan kayak gitu, sang kekasih akan melakukan semua kemauanmu dengan
terpaksa. Lain halnya jika dilawan dengan kepercayaan, kekasih yang tepat, ia
pasti akan berusaha menjaga kepercayaanmu, dengan demikian secara perlahan dia
akan mencoba fokus padamu. Jika masih saja berkutat pada mantannya, ya
sudahlah. Hahaha…
2. BERBAGI
Tempatkan diri
pada seseorang yang akan selalu menemaninya, menemani baik dalam hal suka
maupun duka. Jika sang kekasih masih berkutat pada mantannya, semua pasti ada
alasannya. Mencoba bertanya, nggak salah kan? Mencoba mendengar keluh kesahnya,
memahaminya perlahan. Bila sudah tahu alasannya, mari diselesaikan! Jika karena
susah melupakan mantannya, tawarkan padanya bahwa kamu siap untuk membantunya
untuk melupakannya. Jika karena sang kekasih masih terikat hutang dengan
mantannya, tawarkan padanya sedikit receh untuk membantunya melunasi semua
hutang-hutangnya, ahaha… emang ada yang kayak gitu ya? Yah, intinya… semua bisa
didiskusikan. Belajar berani terbuka! Jika sang kekasih berbelit-belit, susah
diajak ngomong, tawarkan padanya… ”Ngeteh bareng, yuk!” (iklan bangeeet, he…).
3. EVALUASI
Jika sudah
mengolah diri untuk percaya, positif
thingking bahwa semua baik-baik saja, kemudian sudah mencoba berdiskusi,
selanjutnya adalah evaluasi. Mungkin belum ada inovasi dari kita dalam
mecinptakan cerita cinta. Ada kalanya kita buat sensasi cinta yang baru untuk
sang kekasih. Ada kalanya memperbaiki diri jika dari diri kita ada yang tidak
berkenan bagi sang kekasih.
Dari
tiga langkah tersebut, jangan pernah merasa RUGI. Langkah tersebut juga langkah
bagi kita untuk menjalani kehidupan yang rumit. Percayakan pada Sang Skenario.
Yakinlah bahwa semua garis ceritaNya baik untuk kita. Semua akan indah pada
waktunya.
Bukan karena tidak ada rintangan, kemudian kita merasa
optimis. Namun, karena optimis, rintangan berasa tidak ada. Yakinlah bahwa
semua akan baik-baik saja. SEMANGAT!
Semoga
kesabaranmu menjadi nilai tambah untukmu…
Semoga
kekasihmu fokus padamu!
Aamiin…
Kos
Karangmalang, 18 Desember 2011, 02.31
-Ditulis
dalam rangka menyemangati diri, All is well-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar