Assalamu'alaikum, salam sejahtera bagi kita semua...

SELAMAT DATAAAANG ...
Selamat menikmati blog sederhanaku ..

-Luph U All-

Kamis, 03 November 2011

Lindungi Air dengan Stop Tebang Pohon


Wonogiri, CyberNews: Peta kekeringan di Kabupaten Wonogiri semakin meluas. Tidak saja melanda di tiga dari 25 wilayah kecamatan se Kabupaten Wonogiri, yakni Kecamatan Pracimantoro, Giritontro dan Paranggupito, tapi bertambah lima kecamatan lagi. Sehingga totalnya menjadi delapan wilayah kecamatan.”
“YOGYAKARTA--MICOM: Warga di kawasan Perbukitan Prambanan, Yogyakarta, dalam empat bulan terakhir ini mengalami kekurangan air bersih.”
Fakta mengungkapkan kekeringan mulai melanda di berbagai daerah. Padahal, air adalah hal pokok yang mutlak dibutuhkan manusia. Meski air di bumi sangat melimpah, namun jika keberadaannya disia-siakan, tidak ada pelestarian, maka tidak dapat dipungkiri akan ada kemungkinan mengalami kekeringan, kekurangan air. Tanpa air, kehidupan manusia tak dapat berlangsung. Lalu apa yang harus dilakukan agar keberadaan air tidak mengalami kekurangan air? Bukan perihal merawat air dengan menimba sebanyak-banyaknya, kemudian menimbunnya dalam tabung besar agar awet. Namun, dengan perbaikan perlindungan alam, maka sesungguhnya kita sudah ikut serta melestarikan keberadaan air. Perlindungan pada gunung adalah jalan paling tepat untuk melestarikan keberadaan air.
Allah telah memberikan bocoran pada manusia, tentang tempat di mana manusia dapat menemukan air melimpah. Allah berfirman:
Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar?” (QS. Al-Mursalat [77]: 27)
Gunung adalah tempat penyimpanan air yang paling tepat. Mengapa demikian? Karena air melimpah dipengaruhi oleh-oleh beberapa hal, seperti curah hujan, resapan air dalam tanah, penghasilan air tanah, dan juga pohon yang mampu menyimpan air. Beberapa faktor tersebut dapat dijumpai pada pegunungan, di mana di gunung ada banyak pohon dan tanah yang keduanya dapat melakukan kinerjanya sebagai pengelola air. Maka, pelestarian gunung adalah jalan yang tepat sebagai langkah “basmi kekeringan”.
Manusia dan alam adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, saling terkait, dan saling berpengaruh. Apabila manusia memperlakukan alam dengan baik, maka alam akan memberikan efek yang baik pada manusia. Demikian pula jika manusia merusak alam, maka alam akan memberikan dampak yang tidak bagi bagi manusia. Contohnya adalah, jika manusia merawat alam, seperti menanam pohon, maka pohon tersebut akan memberikan manfaatnya bagi manusia, baik buah, daun, maupun batangnya. Dan jika manusia merusak alam, seperti menebang pohon sembarangan, maka alam akan memberikan efek yang buruk pula, seperti bencana banjir, global warming, dan juga kekeringan, kekurangan air.
Bila terjadi bencana, pernahkah manusia berpikir “mengapa?”. Allah SWT berfirman:
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar. (QS. Ar-Rum [30] : 41).
Jika ingin menghindari bencana, alangkah baik jika memulai berdamai dengan alam, mulai melestarikan, dan merawat alam. Bisa dimulai dengan langkah pelestarian pohon dan tanah yang ada pada gunung, sebut saja STOP TEBANG POHON. Sekecil apapun pohon tersebut, sesungguhnya pohon sangat memberikan pengaruh yang besar bagi manusia. Sekecil apapun program penebangan yang telah dilakukan, sebenarnya hal tersebut adalah tindakan merusak. Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik." (QS. Al-A’raf [7] : 56)
"Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah membuat kerusakan di muka bumi", mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (QS. Al-Baqarah [2] : 11).
Perbaikan untuk A, namun merusak B. Hal tersebut patut dihindari, karena pada hakikatnya, perbaikan bukan berarti merusak yang lain. Maka, perbaikan dimulai dari hal kecil, seperti perbaikan diri, dan pola pikir. Dengan kesadaran diri, sesungguhnya alam ini ciptaan Allah sekaligus hadiah bagi manusia, di mana manusia dapat mendapatkan keperluan-keperluan hidup dari alam. Allah SWT berfirman:
"Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakannya pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya." (QS. Al-Hijr [15] : 19-20).
Begitu sempurna Allah menciptakan segala sesuatunya. Begitu sayang Allah pada makhlukNya, sehingga Dia jadikan bumi- tempat tinggal manusia- sebagai lahan pemenuh keperluan hidup. Tidak jauh, ada pada hamparan tanah, laut, pepohonan dan gunung. Semua ada di hamparan bumi, di sekitar kita, yaitu lingkungan. Maka, melestarikan lingkungan meruapakan bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat yang dilimpahkan Allah pada makhlukNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar